Race Pertama, Nogogeni Pimpin Klasemen

Sebelum bertarung di race pertama Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2018, Tim Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjalani uji coba lintasan lebih dulu untuk menguji kemampuan mobil sesuai target di Sirkuit Changi Exhibition Center, Singapura.
Tiap tim dari masing-masing kategori diberi kesempatan untuk melakukan uji coba lintasan satu kali sebanyak sembilan lap sesuai yang ditentukan. Uji coba ini lebih untuk melihat kesiapan mobil sebelum berlaga yang sesungguhnya. Uji coba dilaksanakan sebelum dilakukan seremoni pembukaan oleh panitia.
Race pertama ditujukan untuk kategori Prototype yang diikuti oleh 61 tim. Sedangkan race kedua untuk kategori Urban Concept yang diikuti oleh 65 tim, termasuk dua tim dari ITS.
Untuk race yang berlangsung hingga malam, mobil-mobil hemat energi ini harus merampungkan sembilan lap lintasan, di mana tiap sekali lap lintasan berjarak sekitar 1,2 kilometer. Ini berlaku untuk semua jenis kategori mobil dan bahan bakar.
Tim Nogogeni mengalami sedikit miskomunikasi saat inspeksi sebelum start race, karena petugas inspeksi yang sedikit kurang paham. Namun setelah melakukan race, selain mengalami kendala karena kencangnya angin juga, juga dikarenakan ada beberapa peserta yang melakukan beberapa tindakan di luar prosedur saat beradu di lintasan.
ai???Ada tim yang kadang mendahului tanpa membunyikan bel, ada juga yang mau didahului dan sudah dibel malah pindah jalur dan itu sebenarnya melanggar prosedur, karena seharusnya yang pindah jalur itu yang mau mendahului,ai??? tutur Norvan Aji Satrio, driver mobil Nogogeni.
Kabar baiknya, pada race pertama ini, Nogogeni berhasil memimpin klasemen sementara. Diharapkan pada race berikutnya hasilnya akan terus meningkat dan bisa mencapai rangking teratas nantinya.
Rencananya akan ada tiga kali race yang harus dilakukan tiap tim. Dua race berikutnya akan berlangsung besok Sabtu (10/3). Nantinya akan diambil hasil race terbaik dari ketiga race yang dilakukan. Selanjutnya semua hasil terbaik tersebut dirangking dengan seluruh tim yang berlaga. (ITS)

For example, parents inadvertently teach young children the visit the web-site concept of sameness in normal language interaction.